Maestro Carlo Ancelotti: 4 Final Liga Champions, 3 Trofi Juara!

Maestro Carlo Ancelotti: 4 Final Liga Champions, 3 Trofi Juara!

jasabolaparlay.com-Real Madrid akan bertemu Liverpool pada final Liga Champions 2021/2022. Untuk si pelatih, Carlo Ancelotti, ini bisa menjadi final kelimanya dan kesempatan raih piala ke-4 sebagai pelatih.

Pertandingan final Liga Champions akan diadakan di Parc des Princes, Paris. Tanding di antara Liverpool versus Real Madrid dimainkan di hari Minggu 29 Mei 2022 start pukul 02.00 pagi hari WIB, tayangan live di SCTV.

Ancelotti punyai reputasi khusus di Liga Champions, bahkan juga saat masih jadi pemain. Sebagai pemain, Ancelotti punyai dua titel juara Liga Champions (saat itu tetap namanya Piala Champions).

Bersama AC Milan, Ancelotti punyai dua titel juara Liga Champions. Gelar itu dicapai pada musim 1988/89 dan 1989/1990. Dua gelar berturut-turut dicapai Ancelotti sebagai pemain, ke-2 nya bersama Milan.

Sebagai pemain, Ancelotti tidak kalah cemerlang. Bersama Zinedine Zidane, Don Carlo ialah pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak. Yok baca catatan bagus Ancelotti secara lengkap berikut ini ya Bolaneters.

Liga Champions 2003

AC Milan bertemu Juventus pada final Liga Champions 2003. Ini ialah final pertama untuk Ancelotti sebagai pelatih. Dua team kelas atas Italia itu bertemu pada tanding di Old Trafford, Manchester.

Milan dan Juventus punyai tim yang eksklusif. Milan punyai Dida di bawah garis, lalu duet Nesta dan Maldini ada di belakang. Di tengah-tengah, ada Gattuso, Pirlo, dan Seedorf. Di muka, ada duet Shevchenko dan Inzaghi.

Di tim Juventus, ada Buffon di bawah garis. Di baris belakang, ada Thuram dan Montero. Edgar Davids dan Mauro Camoranesi jadi unggulan di tengah-tengah. Duet Del Piero dan Trezeguet jadi sandaran di baris depan.

Pertandingan berjalan ketat, tapi tidak ada gol yang terbentuk sampai waktu normal dan ekstra time selesai. Milan selanjutnya menang 3-2 pada set beradu penalti. Penalti Shevchenko ke gawang Buffon jadi peristiwa pemasti.

Liga Champions 2007

2 tahun awalnya, AC Milan kalah beradu penalti dari Liverpool di final Liga Champions. Lantas, ke-2 team bertemu kembali di final Liga Champions 2007. Carlo Ancelotti ialah pelatih untuk Milan.

63.800 pemirsa datang pada pertandingan dimainkan di Olympic Fase, Yunani. Milan unggul di akhir set pertama dari gol Filippo Inzaghi. Ini ialah gol yang iconic karena diciptakan dengan punggung!

Lalu, di menit ke-82, Inzaghi kembali cetak gol. Ini kali, dengan melalui Pepe Reina. Liverpool selanjutnya cuma sanggup membalasnya melalui gol Dirk Kuyt di menit ke-89. Milan meraih kemenangan dengan score 2-1 dan Ancelotti raih titel juara ke-2 nya.

Liga Champions 2014

Final 2014 jadi peristiwa penting untuk Real Madrid dan Ancelotti. Karena, ini jadi titel juara Liga Champions kesepuluh untuk Real Madrid. Peristiwa itu lalu diingat dengan panggilan ‘La Decima’.

Sementara, untuk Ancelotti, dengan 3 titel juara, ia jadi pelatih tersukses di Liga Champions. Perolehan itu selanjutnya disamai Zinedine Zidane, bersama Real Madrid.

Pada final 2014, Madrid bertemu si pesaing sekota Atletico Madrid di Estadio da Luz. Atletico unggul melalui Diego Godin di menit ke-36. Tetapi, gol Sergio Ramos menit 90+3 membuat score jadi seimbang 1-1.

Ketika Carlo Ancelotti Gagal di Final

 

Final Liga Champions 2005 tersisa narasi pahit untuk profesi Ancelotti. Karena, AC Milan racikan Ancelotti waktu itu unggul dengan score 3-0 pada set pertama. Paolo Maldini dan Hernan Crespo (dua gol) menjebol gawang Liverpool.

Tetapi, pada set ke-2 , Liverpool membuat peristiwa cantik di Istanmbul. Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso berganti-gantian cetak gol ke gawang Dida. Score seimbang 3-3 dan pertandingan diteruskan ke ekstra time.

Tidak ada gol pada ekstra time. Lantas, set beradu penalti. Tiga penendang AC Milan tidak berhasil: Serginho, Pirlo, dan Shevchenko. Saat Dudek sukses menepiskan tendangan Shevchenko, langit Istambul seakan roboh untuk Rossoneri dan Ancelotti.

2022, Sukses atau Gagal

Ancelotti seringkali sukses dibanding tidak berhasil di final Liga Champions. Pada musim 2021/2022, Ancelotti akan mainkan final Liga Champions ke-5 dalam profesinya sebagai pelatih.

Real Madrid yang dilatihnya akan bertemu Liverpool, musuh yang membuat Ancelotti menunduk di Istanbul pada 2005 kemarin. Untuknya, membalasnya kekalahan itu punyai makna khusus. Tetapi, tidak gampang.

“Kami hadapi team yang kemungkinan terbaik di Eropa sekarang ini. Tetapi tidak ada favorit di pertandingan final. Saya berpikir ini masih 50-50 karena final Liga Champions tidak dapat diprediksikan,” kata bekas manager Everton itu.